Es Kado dan Cilok

Hampir tiga tahun yang lalu aku resmi jadi anak SMP. Walaupun fisik nggak mendukung, sih. Kurus, pendek, item, dekil, seragam cingkrang. Nggak banget.
Di sekolah baru pastinya aku bertemu lingkungan baru, suasana baru, teman baru, guru baru, buku baru, pelajaran baru....

SMP beda sama SD.
Beda.
Banget.

Dulu waktu SD, aku nggak pernah melakukan hal-hal seperti; mengerjakan PR di sekolah, ulangan (kadang) nanya sebelah, fotokopi catatan teman karena malas, baca komik di tengah pelajaran, ngasih contekan, ngunyah kerupuk ketika guru sibuk ngasih materi, pamit ke kamar mandi padahal ke kantin, selfie sembunyi-sembunyi, atau ngadep laptop dan pura-pura mengerjakan presentasi padahal aslinya.....
Ngestalk twitter gebetan Nonton film.
Dengan seluruh kegiatan tadi, Alhamdulillah aku belum pernah 'ketendang' dari ranking 10 besar :)

Ada lagi satu hal yang membedakan kehidupan SD ku dan SMP ku sekarang.

JAJAN.

Enam tahun menimba ilmu di sekolah dasar, aku tidak pernah membeli makanan (baca: jajan) dari luar sekolah. Boro-boro mau beli. Yang jual aja nggak ada.
Oke, mungkin aku pernah jajan di luar sekolah. Pernah ada seorang bapak-bapak yang menjual es kado dan kebetulan lewat di depan kami, anak-anak yang sedang menunggu antar-jemput. Salah satu kakak kelasku menghentikan gerobak bapak tersebut dan membeli dagangannya. Es krim rasa melon berbentuk balok yang ada di tangannya membuatku dan yang lainnya tergiur. Akhirnya kami serentak memborong dagangan bapak tersebut.
Beberapa hari berikutnya kami rajin membeli es kado yang murah bin enak itu. Harganya hanya Rp500 per potongan besar. Mungkin hampir seminggu lebih aku makan es kado setiap pulang sekolah.
Hingga pada suatu hari, di hari biasa ketika aku dan teman-temanku menunggu antar-jemput sambil menggenggam uang receh untuk membeli es kado, kami masuk mobil antar-jemput dengan tangan kosong. Tanpa plastik berisi es kado yang meleleh. Uang yang kami bawa masih utuh. Penjual es kado tidak lewat hari itu. Begitupun hari berikutnya. Rasanya hampa, memang.
Berhari-hari setelah kejadian tersebut, aku mendengar kabar bahwa kepala yayasan lah yang membuat kami tak bisa menikmati es kado itu lagi. Beliau menghimbau pada bapak penjual es kado untuk tidak berjualan lewat depan sekolah. Waktu itu aku masih kelas 2 SD. Aku masih tidak paham apa yang dipikirkan oleh kepala yayasan. Rasanya geram sekali. Rasanya aku ingin pindah ke sekolah yang membolehkan muridnya jajan di luar sekolah. Sungguh.
Empat tahun berikutnya kujalani tanpa jajan di luar sekolah. Sekolahku tidak membolehkan para siswanya jajan di luar sekolah, namun mengijinkan kami membawa bekal dari rumah. Aku yang jarang membawa bekal hanya bergantung pada teman-temanku yang rajin membawa bekal, dan katering dari sekolah yang menurutku tidak seberapa rasanya.

Setelah lulus dan menjadi murid SMP, aku diberi uang saku bulanan. Aku mulai berlatih mengatur pengeluaranku sendiri. Dari dulu hingga sekarang, aku belum bisa mengatur pengeluaranku. Kadang kurang, kadang cukup. Uang bulanan tersebut HARUS cukup dipakai untuk 30 hari. Entah untuk uang saku harian, uang fotokopi soal, kas kelas, uang renang, kadang jalan-jalan bersama teman aku memakai uang bulanan itu.
Rata-rata pemakaian uangku per hari mungkin Rp10,000. Untuk makan dan transport pulang.
NAH. Di sekolahku ini terdapat empat kantin dan satu koperasi. Tiap-tiap kantin memiliki ciri khasnya sendiri dan yang paling disayangkan adalah,

SEMUANYA ENAK.

Hampir setiap istirahat aku ke kantin bersama temanku. Biasanya aku menghabiskan uang Rp3,000 tiap ke kantin. Dengan menu yang berbeda-beda. Kadang dua roti bakar. Kadang dua lunpia dan satu kopi. Kadang dua bungkus biskuit dan satu kopi. Rasanya nggak afdol kalau nggak jajan Rp3,000.
Jika pada istirahat pertama dan kedua aku ke kantin, berarti aku sudah bisa menghabiskan uang sebesar Rp6,000. Tersisa Rp4,000.
Seperti siswa lainnya, aku akan senang bila bel pulang berbunyi. Setelah ke luar kelas, lalu sholat di musholla, kini saatnya pulang. Setelah ke luar dari gerbang sekolah, aku akan melihat pemandangan yang nggak akan membuatku bosan.






*biasanya lebih rame dari ini*

Yap. Selain jajan di kantin, tiap pulang sekolah aku juga jajan di depan sekolah. Ada terlalu banyak pilihan di sini. Siomay, batagor, leker, tela goreng, cireng, tahu gejrot, cimol, bakso, es apollo, baru-baru ini ada yang berjualan es susu berbagai rasa. Dan yang paling favorit, cilok. Teksturnya kenyal, rasanya gurih, paling enak dimakan waktu masih panas dan diberi saos. Dan satu lagi, cilok itu murah.
Jika aku bosan dengan makanan kantin, di sinilah tempat pelampiasanku. Yang di dalam foto itu belum seberapa. Di seberang masih ada warung yang menjual makanan berat seperti nasi goreng, hot dog, atau mie goreng. Di sebelah kanannya terdapat kedai cappucino cincau. Dan di sebelah kirinya ada warung es krim. 
Nggak heran, sih, kalau di daerah ini banyak banget yang jualan jajanan. Di sini memang kawasan sekolah. Mulai dari TK sampai SMA. Semua ada.

Aku sadar bahwa akulah yang salah atas uang saku bulanan yang terasa kurang. Aku terlalu sering jajan. Jarang sekali aku menyisakan uang. Kadang aku memakai uang lebih dari rata-rata sehingga di akhir bulan, uangku benar-benar limit. Yang awalnya Rp10,000-Rp12,000 per hari, bisa jadi Rp6,000 per hari. Pernah aku hanya membawa Rp3,000 ke sekolah. Aku jajan di kantin Rp1,000 dan sisanya untuk naik angkot. 

Ternyata, bersekolah di tempat yang membolehkanmu jajan di luar itu juga nggak selalu enak. Dulu waktu SD, uang Rp5,000 bisa tahan seminggu. Sekarang mah apa atuh, Rp15,000 dihabisin sehari juga bisa.   
Aku belum tahu bagaimana aku waktu di SMA nanti. Tetap boros seperti di SMP, atau lebih bisa mengatur uang. Semoga pilihan kedua jadi masa depanku, ya ^^

Do'ain aja.




Salam Cilok.

Komentar

  1. sekarang mah apa atuh. 3000 cuman dapet tempura sejempol 2 :")

    BalasHapus
  2. tau dimana yang masih jual es kado?

    BalasHapus
  3. mau cari es kado dimana ya ..istri lg nyidam ini .

    BalasHapus
  4. mau cari es kado dimana ya ..istri lg nyidam ini .

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer